Hidup Tenang Sesederhana Konsep Syukur
Sering sekali
manusia lupa bahwa rezki bukan sekedar finansial hitung hitungan angka dan
jumlah besaran uang yang diperoleh. Persolan hidup dan kendala dalam
berkehidupan menjadikan manusia mengeluh dan dengan berbagai alasan
pemebenarannya, bercerita ke manusia yang lain seolah olah memperoleh solusi
dari apa yang dirasakan. Tetapi tidak ingat dan sering seolah lupa bahwa masih
ada penguasa masalah dan sumber solusi tersebut yaitu tuhan yang maha kuasa
disebut sebagai Allh SWT, manusia yang sejatinya beribadah kepada tuhan
haruslah memahami makna syukur dan konsep rezeki. Jangan mengeluh dan
menjadikan masalah sebagai alasan adu domba terhadap sebuah kekurangan manusia
itu sendiri, Nabi Muhammad SWT telah memberikan contoh dan tauladan terbaik
sebagai manusia mulia yang kesalahannya adalah pelajaran dan kebenarannya
adalah pedoman sebagai aturan dasar.
Tidak sulit untuk menjadi manusia syukur yang penuh kebahagiaan dan ketenangan. Dalam sumber hukum islam yaitu Al Quran dan Al Hadist menjelaskan langkah langkah yang harus di tempuh oleh manusia yang selalu bersyukur, yaitu : Dalam hal finansial maka diharuskan untuk melihat orang orang yang tidak mendapatkan kesempatan yang sama seperti apa yang kita rasakan dan dapatkan, Barang barang yang diperoleh haruslah dengan cara baik dan tetap merasa bahwa kepemilikan semua hal di muka bumi ini adalah Allah SWT dan Mempunyai kendaraa berjenis apapun atau tidak mempunyai kendaraan satupun adalah rezeki karena tidak semua orang diberikan kesempatan untul dapat memiliki.
banyak ayat ayat
suci Al Quran yang menerangkan keharusan untuk bersykur, seeprti :
فَاذْكُرُونِي
أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
Maka ingatlah
kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku,
dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku. – (Q.S Al-Baqarah: 152)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ
طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ
تَعْبُدُونَ
Hai orang-orang
yang beriman, makanlah yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan
kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu
menyembah. – (Q.S Al-Baqarah: 172)
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ
الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ
شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ
فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ
بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا
هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Bulan Ramadhan,
bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan sebagai pembeda (antara yang
hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir menyaksikan
bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit
atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka wajib baginya berpuasa sebanyak
hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan Dia tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah
kamu melengkapi bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas
petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. – (Q.S Al-Baqarah:
185)
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلَّا
بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلًا وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ
مِنْهَا وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الْآخِرَةِ نُؤْتِهِ مِنْهَا وَسَنَجْزِي
الشَّاكِرِينَ
Sesuatu yang
bernyawa tidak akan mati melainkan atas izin Allah, sebagai ketetapan yang
sudah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami
berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat,
niscaya Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi
balasan kepada orang-orang yang bersyukur. – (Q.S Ali Imran: 145)
مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ
شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا
Mengapa Allah
akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman?. Dan Allah adalah Maha
Mensyukuri lagi Maha Mengetahui. – (Q.S An-Nisa: 147)
وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ
بِإِذْنِ رَبِّهِ وَالَّذِي خَبُثَ لَا يَخْرُجُ إِلَّا نَكِدًا كَذَلِكَ
نُصَرِّفُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُرُونَ
Tanah yang baik,
tanaman-tanamannya tumbuh subur atas izin Allah. Dan tanah yang tidak subur,
tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda
kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur. – (Q.S Al-A’raf: 58)
وَاذْكُرُوا إِذْ أَنْتُمْ قَلِيلٌ
مُسْتَضْعَفُونَ فِي الْأَرْضِ تَخَافُونَ أَنْ يَتَخَطَّفَكُمُ النَّاسُ
فَآوَاكُمْ وَأَيَّدَكُمْ بِنَصْرِهِ وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ لَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُونَ
Dan ingatlah
(wahai para muhajirin) ketika jumlahmu masih sedikit, lagi tertindas di muka
bumi (Mekah), kamu khawatir orang-orang (Mekah) akan menculikmu, maka Allah
berikan kamu tempat menetap (Madinah) dan menjadikan kamu kuat atas
pertolongan-Nya dan memberikan kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu
bersyukur. – (Q.S Al-Anfal: 26)
وَاتَّبَعْتُ مِلَّةَ آبَائِي إِبْرَاهِيمَ
وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ مَا كَانَ لَنَا أَنْ نُشْرِكَ بِاللَّهِ مِنْ شَيْءٍ ذَلِكَ
مِنْ فَضْلِ اللَّهِ عَلَيْنَا وَعَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا
يَشْكُرُونَ
Dan aku
mengikuti agama bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishak dan Ya’qub. Tidaklah patut
bagi kami mempersekutukan sesuatupun dengan Allah. Yang demikian itu adalah
dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya), akan tetapi
kebanyakan manusia tidak mensyukurinya. – (Q.S Yusuf: 38)
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ
لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan ingatlah
ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan
menambahkan nikmat-Ku kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih”. – (Q.S Ibrahim: 7)
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي
بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا
الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ
مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
Ya Tuhan kami,
sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak
ditumbuhi tanaman di dekat rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami,
(yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat. Maka jadikanlah hati
sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah rezeki kepada mereka dari
buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. – (Q.S Ibrahim: 37)
وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا
مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى
الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُونَ
Dan Dialah,
Allah yang menundukkan lautan, supaya kamu dapat memakan daging yang segar
(ikan) dari hasil laut itu, dan dari lautan itu kamu mengeluarkan perhiasan
yang kamu pakai. Dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu
mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. – (Q.S
An-Nahl: 14)
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ
أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ
وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan Allah
mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam kondisi tidak mengetahui sesuatupun,
dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. –
(Q.S An-Nahl: 78)
فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا
طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Maka makanlah
yang halal lagi baik dari rezeki yang telah Allah berikan kepadamu, dan
bersyukurlah kamu atas nikmat Allah, jika memang hanya kepada-Nya kamu
menyembah. – (Q.S An-Nahl: 114)
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا
لِلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ * شَاكِرًا لِأَنْعُمِهِ
اجْتَبَاهُ وَهَدَاهُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Sesungguhnya
Ibrahim adalah imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan
juga hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang
mempersekutukan Tuhan (120). Juga senantiasa mensyukuri nikmat-nikmat Allah.
Allah telah memilihnya dan memberikan petunjuk kepadanya menuju jalan yang
lurus (121). – (Q.S An-Nahl: 120-121)
وَعَلَّمْنَاهُ صَنْعَةَ لَبُوسٍ لَكُمْ
لِتُحْصِنَكُمْ مِنْ بَأْسِكُمْ فَهَلْ أَنْتُمْ شَاكِرُونَ
Dan Kami telah
ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna melindungimu dalam
peperanganmu. Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah). – (Q.S Al-Anbiya:
80)
وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ
شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا
صَوَافَّ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ
وَالْمُعْتَرَّ كَذَلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan telah Kami
jadikan unta-unta itu untuk kamu sebagai bagian dari syi’ar Allah, kamu
memperoleh kebaikan yang banyak padanya. Maka sebutlah nama Allah ketika kamu
menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan sudah terikat). Kemudian apabila
telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan berilah makan kepada fakir
miskin yang tidak meminta-minta dan yang meminta-minta. Demikianlah Kami telah
menundukkan unta-unta itu untuk kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur. – (Q.S
Al-Hajj: 36)
ffan
Posting Komentar untuk "Hidup Tenang Sesederhana Konsep Syukur"